Rabu, 26 Oktober 2011

monolog

lanjutan dari buku 2, tapi cerita biasa ..

hubungan ini adl hubungan SATU ARAH..
karena
pengertian,
kejujuran,
dan kesetiaan,
hanya mengalir dariku
untuk si Bunga Cerah..

Ia hanya mampu BERKATA..
Ia memang belum bisa BERBUAT..
Ia baru mampu BERJANJI..
yang belum tentu akan DITEPATI..
Ia bisa berkata AKAN JUJUR,
walau BELUM sepenuhnya JUJUR..

Setidaknya rasa itu berbalas,
walau hanya lewat UCAPANNYA..

Tp aku sebenarnya tahu,
dirinya tak sejujur diriku..

jd aku tahu,
ucapannya tak setulus ucapanku,
yg dapat terlihat dalam tingkah polah,
terasa saat ku menjaga perasaannya,
saat aku mencoba meyakinkan dia bahwa
semua yang kukatakan adalah kejujuran..

jd aku tahu rasa itu berbalas,
dan aku tahu
itu PALSU..

Aku bersabar,
dan aku bertahan,
Berharap Tembok ke-EGOIS-AN-nya segera runtuh..

Tidak ada penyesalan..
Karena Ini adalah pembelajaran,
yang tak pernah kudapatkan dimanapun sebelumnya..
dan aku ingin belajar lebih banyak lg,
agar aku menjadi pandai..
Pandai dalam Bersabar..

Sabar untuk terus memberikan
Pengertian,
Kejujuran,
dan
Kesetiaan..
Yang tidak berbalas
yang SATU ARAH..

Masih dengan Bunga Cerah..
Masih Tertusuk lagi..
Masih Kecewa lagi..
Lagi..
Lagi..

Tapi aku sudah memilihnya..
Menggantikan Bunga Kecilku
Dengan si Bunga Cerah..
yang Begitu
Cerah,
Segar,
dan
Bersemangat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar